Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Panduan dan Strategi

Definisi Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Capaian pembelajaran bahasa Indonesia merupakan gambaran spesifik tentang kompetensi bahasa Indonesia yang diharapkan dikuasai peserta didik pada setiap jenjang pendidikan. Hal ini berbeda dengan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum, yang mencakup seluruh aspek dan kegiatan pengajaran bahasa.

Perbedaan Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Capaian pembelajaran bahasa Indonesia fokus pada pencapaian kompetensi spesifik yang terukur dan terdefinisi dengan jelas pada setiap jenjang. Pembelajaran bahasa Indonesia secara umum mencakup berbagai metode dan aktivitas pengajaran untuk mengembangkan kemampuan berbahasa secara menyeluruh. Capaian pembelajaran merupakan target akhir, sementara pembelajaran adalah proses untuk mencapainya.

Perbandingan Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia di Berbagai Jenjang

Jenjang Aspek yang Dikembangkan Contoh Capaian
Pendidikan Dasar Membaca, menulis, berbicara, dan menyimak sederhana; pemahaman kosakata dasar; pengenalan struktur kalimat dasar Siswa mampu memahami teks sederhana dan menulis kalimat dengan struktur yang benar.
Pendidikan Menengah Penguasaan kosakata lebih luas; pemahaman struktur kalimat kompleks; kemampuan menganalisis teks; kemampuan berargumentasi sederhana Siswa mampu menganalisis isi teks bacaan dan menulis esai sederhana dengan argumen yang logis.
Pendidikan Tinggi Kemampuan berbahasa yang kompleks dan terampil; kemampuan menganalisis dan mengkritisi teks secara mendalam; kemampuan menulis karya ilmiah; pemahaman konteks budaya dan sosial bahasa Siswa mampu menulis karya ilmiah dengan tata bahasa yang benar dan argumentasi yang kuat.

Aspek yang Dikukur dalam Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

  • Pemahaman kosakata: Mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan kosakata yang relevan dengan konteks.
  • Penguasaan tata bahasa: Mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan tata bahasa yang tepat dan benar dalam berbagai bentuk tulisan dan lisan.
  • Kemampuan membaca: Mengukur kemampuan siswa dalam memahami berbagai jenis teks dan mengidentifikasi informasi penting di dalamnya.
  • Kemampuan menulis: Mengukur kemampuan siswa dalam menyusun gagasan dan mengekspresikan ide-ide secara tertulis dengan tata bahasa yang benar dan argumentasi yang kuat.
  • Kemampuan berbicara: Mengukur kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan lancar dan efektif dalam berbagai situasi.
  • Kemampuan menyimak: Mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan merespon informasi yang disampaikan secara lisan.

Ilustrasi Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Ideal

Ilustrasi ideal capaian pembelajaran bahasa Indonesia dapat divisualisasikan sebagai sebuah pohon yang kokoh. Akarnya merepresentasikan penguasaan dasar-dasar bahasa (kosakata, tata bahasa), batangnya merepresentasikan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak, dan daun-daunnya merepresentasikan kemampuan berpikir kritis, menganalisis, dan berkreasi dalam berbahasa Indonesia.

Komponen-Komponen Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Capaian pembelajaran bahasa indonesia

Capaian pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif mencakup berbagai aspek penting. Pemahaman terhadap komponen-komponennya akan membantu dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang lebih terarah dan bermakna.

Komponen Utama Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari beberapa komponen utama yang saling terkait. Masing-masing komponen memiliki peran penting dalam pengembangan kompetensi berbahasa siswa.

Komponen Deskripsi Contoh Penerapan
Pemahaman Konsep Kemampuan memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep bahasa Indonesia, seperti tata bahasa, retorika, dan sastra. Memahami jenis-jenis kalimat, menganalisis struktur cerita pendek, dan membedakan berbagai jenis puisi.
Kemampuan Berbicara Kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan dengan lancar, tepat, dan efektif. Berpidato di depan kelas, berdiskusi dalam kelompok, dan bercerita dengan bahasa yang baik dan benar.
Kemampuan Menulis Kemampuan siswa untuk mengekspresikan gagasan dan informasi secara tertulis dengan jelas, sistematis, dan menarik. Menulis karangan, membuat laporan, dan menyusun surat dengan struktur dan tata bahasa yang tepat.
Kemampuan Membaca Kemampuan siswa untuk memahami dan menginterpretasikan informasi yang disampaikan secara tertulis. Membaca dan memahami berbagai jenis teks, seperti novel, artikel, dan berita. Menganalisis isi dan gaya penulisan.
Apresiasi Sastra Kemampuan siswa untuk memahami, menganalisis, dan mengapresiasi karya sastra Indonesia. Menelaah karya sastra, mengidentifikasi tema dan tokoh, dan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Contoh Konkret dalam Pembelajaran

Penerapan komponen-komponen ini dapat terlihat dalam berbagai kegiatan pembelajaran di kelas. Misalnya, dalam pembelajaran menulis, siswa diajarkan struktur karangan, teknik penulisan yang baik, dan penggunaan bahasa yang tepat. Sementara dalam pembelajaran membaca, siswa diajarkan untuk mengidentifikasi ide pokok, memahami makna kata, dan menganalisis gaya penulisan. Pembelajaran yang terintegrasi ini akan memperkaya pemahaman dan meningkatkan keterampilan berbahasa siswa secara keseluruhan.

Diagram Hubungan Antar Komponen

Komponen-komponen capaian pembelajaran bahasa Indonesia saling terkait dan berinteraksi. Kemampuan memahami konsep bahasa (tata bahasa, retorika, sastra) akan mendukung kemampuan berbicara, menulis, dan membaca. Sementara apresiasi sastra akan memperkaya pemahaman dan penghayatan terhadap karya sastra Indonesia. Diagram berikut menunjukkan hubungan antar komponen tersebut.

(Diagram alur, jika memungkinkan, disajikan di sini. Misalnya, dalam bentuk teks atau gambar sederhana yang menunjukkan aliran dan keterkaitan antar komponen. Jika tidak memungkinkan, deskripsikan secara verbal keterkaitannya.)

Langkah-Langkah Mengukur Pencapaian Pembelajaran

Pengukuran pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti tes tertulis, observasi, dan portofolio. Langkah-langkah berikut dapat digunakan:

  • Perencanaan Tes: Membuat soal yang sesuai dengan capaian pembelajaran dan materi yang telah diajarkan. Soal harus bervariasi, mencakup pemahaman konsep, kemampuan berbahasa, dan apresiasi sastra.
  • Pengumpulan Data: Mengumpulkan data hasil tes dan observasi siswa.
  • Analisis Data: Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk melihat pencapaian siswa dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  • Umpan Balik: Memberikan umpan balik kepada siswa tentang hasil pembelajaran dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai capaian pembelajaran yang lebih baik.

Contoh-Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Capaian pembelajaran bahasa indonesia

Berikut beberapa contoh capaian pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan menengah atas. Contoh-contoh ini memberikan gambaran mengenai pencapaian kompetensi bahasa Indonesia pada setiap jenjang.

Capaian Pembelajaran SD

Pada tingkat Sekolah Dasar, fokus pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada pengembangan kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tulis. Siswa dibekali dengan kemampuan memahami dan menggunakan ragam bahasa yang tepat sesuai konteks.

  • Capaian Pembelajaran: Siswa mampu menceritakan kembali isi teks bacaan dengan bahasa sendiri.

  • Standar Kompetensi: Mengidentifikasi informasi penting dalam bacaan.

  • Indikator Pencapaian: Siswa mampu mengidentifikasi 3 poin penting dari teks bacaan dan menceritakan kembali dengan bahasa sendiri.

  • Cara Mengukur Pencapaian: Guru dapat meminta siswa menceritakan kembali isi bacaan di depan kelas. Guru juga dapat memberikan tugas tertulis untuk menceritakan kembali isi bacaan dengan kalimat sendiri. Keakuratan dan kelengkapan isi cerita menjadi dasar penilaian.

  • Penerapan dalam Pembelajaran: Guru dapat memilih teks bacaan yang menarik dan relevan dengan minat siswa. Setelah membaca, siswa didorong untuk berdiskusi dan bertukar pikiran tentang isi bacaan. Kemudian, guru membimbing siswa dalam menyusun kembali isi bacaan dengan bahasa sendiri.

  • Ilustrasi Proses Pembelajaran: Guru membacakan cerita rakyat. Siswa diminta untuk memperhatikan dan menangkap poin-poin penting. Kemudian, siswa secara berkelompok mendiskusikan poin-poin penting tersebut. Setelah diskusi, siswa secara bergantian menceritakan kembali cerita rakyat tersebut dengan bahasanya sendiri di depan kelas.

Capaian Pembelajaran SMP

Di tingkat SMP, pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pemahaman struktur dan kaidah bahasa secara lebih mendalam. Siswa juga mulai dilatih untuk menganalisis karya sastra.

  • Capaian Pembelajaran: Siswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis struktur teks narasi.

  • Standar Kompetensi: Memahami unsur-unsur pembangun teks narasi.

  • Indikator Pencapaian: Siswa mampu mengidentifikasi tokoh, alur, latar, dan sudut pandang dalam cerita pendek.

  • Cara Mengukur Pencapaian: Guru dapat memberikan tugas menganalisis cerita pendek. Analisis dapat berupa identifikasi unsur-unsur pembangun teks. Guru dapat menilai berdasarkan ketepatan dan kelengkapan analisis.

  • Penerapan dalam Pembelajaran: Guru memberikan contoh cerita pendek dan mendiskusikan unsur-unsur pembangunnya bersama siswa. Siswa dapat berkelompok untuk menganalisis cerita pendek.

  • Ilustrasi Proses Pembelajaran: Guru membagikan cerita pendek kepada siswa. Guru mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi tokoh, alur, latar, dan sudut pandang dalam cerita. Setelah mengidentifikasi, siswa berdiskusi dan berbagi temuan mereka.

Capaian Pembelajaran SMA

Di SMA, pembelajaran Bahasa Indonesia berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis terhadap teks. Siswa juga dilatih untuk mengeksplorasi berbagai ragam bahasa dan gaya penulisan.

  • Capaian Pembelajaran: Siswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan kebahasaan teks persuasif.

  • Standar Kompetensi: Memahami teks persuasif.

  • Indikator Pencapaian: Siswa mampu mengidentifikasi tujuan penulis, strategi persuasi, dan argumentasi dalam teks iklan.

  • Cara Mengukur Pencapaian: Guru memberikan teks iklan. Siswa diminta untuk menganalisis tujuan penulis, strategi persuasi, dan argumentasi yang digunakan. Guru dapat menilai berdasarkan ketepatan dan kelengkapan analisis.

  • Penerapan dalam Pembelajaran: Guru mengajak siswa untuk mencari contoh iklan di sekitar lingkungan. Siswa berdiskusi dan menganalisis iklan tersebut. Guru dapat memberikan tugas untuk membuat iklan sederhana.

  • Ilustrasi Proses Pembelajaran: Guru mengajak siswa untuk mencari iklan di media cetak atau digital. Guru mengarahkan siswa untuk menganalisis unsur-unsur persuasif dalam iklan tersebut. Siswa kemudian berdiskusi dan mempresentasikan temuan mereka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian

Pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari lingkungan sekitarnya (eksternal). Memahami faktor-faktor ini penting untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif dan mengatasi kendala yang mungkin dihadapi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Pembelajaran

Berbagai faktor dapat memengaruhi pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal.

Faktor Internal

Faktor internal meliputi kemampuan dan motivasi belajar siswa. Kemampuan seseorang dalam menyerap informasi dan mengolahnya akan berbeda-beda. Demikian pula motivasi untuk belajar. Motivasi yang tinggi akan mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia. Faktor lain seperti minat dan sikap terhadap bahasa Indonesia juga berpengaruh. Minat yang tinggi akan membuat siswa lebih antusias dan lebih mudah mempelajari materi.

Deskripsi Strategi Mengatasi
Keterbatasan kemampuan kognitif Memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, memberikan latihan yang bertahap dan terstruktur, serta memberikan umpan balik yang konstruktif.
Kurangnya motivasi belajar Membangun minat belajar siswa melalui berbagai metode yang menarik, memberikan apresiasi dan pengakuan atas usaha dan pencapaian siswa, serta menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.
Kurangnya minat terhadap bahasa Indonesia Membuat pembelajaran bahasa Indonesia lebih menarik dengan melibatkan aktivitas kreatif, menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar, dukungan keluarga, dan ketersediaan sumber belajar. Lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung akan sangat memengaruhi proses belajar siswa. Dukungan keluarga juga sangat penting, terutama dalam memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk belajar. Ketersediaan sumber belajar, seperti buku, media online, dan guru yang kompeten, juga berpengaruh terhadap pencapaian pembelajaran.

Deskripsi Strategi Mengatasi
Lingkungan belajar yang kurang kondusif Meningkatkan kualitas lingkungan belajar dengan menciptakan suasana yang nyaman, tenang, dan tertib.
Dukungan keluarga yang kurang Memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya dukungan belajar bagi anak, dan melibatkan keluarga dalam kegiatan pembelajaran.
Ketersediaan sumber belajar yang terbatas Memanfaatkan sumber belajar alternatif, seperti internet, media cetak, dan perpustakaan.

Langkah-Langkah Mengatasi Kendala

Untuk mengatasi kendala dalam mencapai capaian pembelajaran bahasa Indonesia, diperlukan langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah tersebut meliputi identifikasi masalah, perencanaan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi hasil.

  1. Identifikasi masalah: Memahami secara spesifik kendala yang dihadapi siswa, baik faktor internal maupun eksternal. Ini bisa dilakukan dengan observasi, wawancara, dan analisis data.
  2. Perencanaan strategi: Merancang strategi yang tepat untuk mengatasi setiap kendala yang ditemukan. Strategi harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
  3. Implementasi strategi: Melaksanakan strategi yang telah direncanakan secara konsisten dan berkesinambungan.
  4. Evaluasi hasil: Mengevaluasi efektivitas strategi yang telah diterapkan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Contoh Solusi Permasalahan

Contoh solusi untuk permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia antara lain memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan, menyediakan materi pembelajaran yang bervariasi, dan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran.

Strategi Pencapaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Mencapai capaian pembelajaran bahasa Indonesia memerlukan strategi yang tepat dan terencana. Strategi yang efektif akan mendorong pemahaman dan penguasaan bahasa Indonesia secara menyeluruh.

Strategi Pembelajaran Aktif

Penerapan strategi pembelajaran aktif dapat meningkatkan partisipasi dan pemahaman siswa. Metode ini mendorong siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

  • Diskusi Kelas: Mengajak siswa berdiskusi tentang topik terkait materi pembelajaran. Contohnya, diskusi tentang penggunaan kata-kata baku dan tidak baku dalam teks bacaan.
  • Debat: Memperkenalkan debat sebagai sarana berlatih mengungkapkan pendapat dan argumentasi. Contohnya, debat tentang pentingnya literasi digital bagi generasi muda.
  • Role Playing: Memperkenalkan peran-peran tertentu untuk melatih pemahaman dan penerapan bahasa dalam situasi nyata. Contohnya, peran sebagai penjual dan pembeli di pasar.

Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif

Media pembelajaran interaktif dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif. Siswa dapat berinteraksi langsung dengan materi yang dipelajari.

  • Video Pembelajaran: Menggunakan video untuk memperkenalkan konsep-konsep baru atau untuk memperdengarkan contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar.
  • Game Edukatif: Memilih game yang dapat melatih kemampuan berbahasa, seperti game yang membutuhkan siswa untuk membuat kalimat atau cerita.
  • Aplikasi Pembelajaran Bahasa: Memanfaatkan aplikasi yang dirancang khusus untuk melatih kemampuan berbahasa, seperti aplikasi untuk latihan menulis, membaca, dan berbicara.

Penerapan Strategi dalam Berbagai Konteks

Strategi pembelajaran bahasa Indonesia perlu disesuaikan dengan konteks pembelajaran. Hal ini penting agar siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan bahasa dalam berbagai situasi.

  • Pembelajaran di Kelas: Strategi diskusi kelas, presentasi, dan debat dapat digunakan di kelas untuk mendorong interaksi antar siswa.
  • Pembelajaran di Luar Kelas: Menggunakan role playing atau kunjungan ke museum bahasa sebagai contoh.
  • Pembelajaran Online: Memanfaatkan video pembelajaran, kuis interaktif, dan forum diskusi untuk pembelajaran jarak jauh.

Contoh Aktivitas Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat mendorong pencapaian capaian pembelajaran bahasa Indonesia. Aktivitas harus menantang dan memotivasi siswa untuk belajar.

Aktivitas Deskripsi Contoh Penerapan
Menulis Esai Membangun kemampuan menulis karangan argumentatif. Meminta siswa menulis esai tentang pentingnya membaca.
Presentasi Melatih kemampuan berbicara di depan umum. Siswa mempresentasikan hasil penelitian mereka tentang suatu topik.
Membuat Poster Melatih kemampuan mengomunikasikan pesan secara efektif. Siswa membuat poster tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Evaluasi dan Monitoring

Evaluasi dan monitoring merupakan tahapan penting dalam memastikan pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia berjalan efektif. Tahapan ini memberikan gambaran mengenai sejauh mana peserta didik menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.

Panduan Evaluasi Pencapaian Pembelajaran

Evaluasi pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia perlu dirancang secara sistematis dan terukur. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang akurat mengenai kemampuan peserta didik.

Kriteria Evaluasi, Metode Pengumpulan Data, dan Instrumen

Berikut ini adalah contoh tabel yang menunjukkan kriteria evaluasi, metode pengumpulan data, dan instrumen evaluasi untuk pembelajaran bahasa Indonesia:

Kriteria Evaluasi Metode Pengumpulan Data Contoh Instrumen Evaluasi
Kemampuan memahami teks bacaan Tes pemahaman bacaan, wawancara Soal pilihan ganda, pertanyaan terbuka, analisis isi bacaan
Kemampuan menulis karangan Penugasan menulis, portofolio Rubrik penilaian karangan, lembar penilaian, contoh karya tulis
Kemampuan berbicara Observasi, rekaman Lembar observasi, rekaman diskusi, presentasi
Kemampuan mendengarkan Tes pemahaman mendengarkan, observasi Soal pilihan ganda, pertanyaan terbuka, analisis isi audio

Cara Memantau Perkembangan Pencapaian Pembelajaran

Pemantauan perkembangan pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:

  • Observasi langsung: Mengamati proses pembelajaran dan interaksi peserta didik di kelas.
  • Evaluasi berkala: Melakukan evaluasi secara periodik untuk melihat perkembangan kemampuan peserta didik.
  • Review portofolio: Memeriksa dan menganalisis portofolio peserta didik untuk melihat perkembangan kemampuan menulis dan pemahaman mereka.
  • Diskusi kelas: Melakukan diskusi kelas untuk mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi.

Langkah-langkah Menganalisis Hasil Evaluasi

Berikut ini langkah-langkah menganalisis hasil evaluasi:

  1. Mengumpulkan data: Mengumpulkan semua hasil evaluasi yang telah dilakukan.
  2. Menganalisis data: Mengidentifikasi tren dan pola dari hasil evaluasi tersebut. Perhatikan aspek yang menjadi kendala bagi peserta didik.
  3. Menyimpulkan hasil: Merumuskan kesimpulan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan. Identifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik.
  4. Mengembangkan strategi perbaikan: Memformulasikan strategi perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis. Misalnya, dengan memberikan materi tambahan, strategi pengajaran yang lebih efektif, atau bimbingan khusus.

Contoh Alat Ukur Pencapaian Pembelajaran yang Akurat

Contoh alat ukur pencapaian pembelajaran yang akurat dapat berupa:

  • Rubrik penilaian: Memperinci aspek-aspek yang dinilai dalam suatu tugas, seperti menulis karangan atau berpidato.
  • Tes objektif: Tes pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan untuk mengukur pemahaman konsep.
  • Portofolio: Koleksi karya tulis peserta didik yang menunjukkan perkembangan kemampuan menulis mereka dari waktu ke waktu.
  • Observasi: Pengamatan terhadap perilaku peserta didik saat berinteraksi dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.

Pertanyaan yang Sering Muncul

Apa perbedaan antara capaian pembelajaran bahasa Indonesia dan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum?

Capaian pembelajaran bahasa Indonesia lebih spesifik dan terukur, merinci kompetensi yang harus dikuasai pada setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran bahasa Indonesia secara umum lebih luas, meliputi berbagai metode dan pendekatan dalam proses pengajaran.

Bagaimana cara mengukur pencapaian pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan dasar?

Pengukuran dapat dilakukan melalui observasi, penilaian tertulis, dan unjuk kerja, disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.

Apa saja faktor eksternal yang dapat memengaruhi pencapaian capaian pembelajaran bahasa Indonesia?

Faktor eksternal meliputi lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya di sekitar peserta didik.